Tahukah kamu hati yang lemah. Tidak menerima kenyataan bahwa tekad telah terpatahkan oleh gengsi dan nafsu. Tak perlu musuh-musuh memerangi mu. Cukup dengan memberikan mainan dunia yang telah meracuni fikiran dan mematikan hatimu.
Larut dalam perdebatan tiada henti sementara kewajibanmu terabaikan. Apa yang diharapkan dikejar sampai mati. Tanpa peduli hidup sesudah mati.
Mudah meneropong kesalahan, tapi tak mau bercermin pada diri. Hari ini semakin sore, semakin merindu atau takut akan mati? Kapan saatnya memulai? Apakah ketika ratapan itu terjadi dan engkau minta kembali? Sungguh sia-sia rasanya, apabila hanya kagum pada mereka yang cinta dunia dan lalai akhiratnya.
Bus ini semakin kencang, diputarkan oleh roda tua yang berusaha menuju tujuan. Setiap diri akan tiba, tetapi tiada jaminan kecuali Ia yang Maha Kuasa!
AHAD, 5-11-2017